Latest Updates

MANFAAT KEGUNAAN KERIS JUNJUNG DRAJAT

Secara umum keris-keris yang masuk dalam pengertian keris junjung derajat di atas ada 2 jenisnya, yaitu keris-keris yang tuah dasarnya adalah untuk wibawa kekuasaan dan keris-keris yang tuah dasarnya untuk kerejekian. Tetapi secara umum yang disebut sebagai Keris Junjung Derajat adalah keris-keris yang bertuah wibawa kekuasaan yang tuahnya diperuntukkan untuk orang-orang yang bekerja sebagai karyawan / pegawai di pemerintahan ataupun swasta, yang penghasilannya terutama berasal dari gaji / upah. Sedangkan keris-keris bertuah kerejekian atau yang pembuatannya dulu untuk kalangan pedagang / pengusaha, istilahnya bukan keris junjung derajat, tetapi keris yang bertuah untuk menderaskan rejeki.
Sebenarnya keris-keris yang bertuah junjung derajat dan yang bertuah menderaskan rejeki bukan hanya berasal dari keris-keris bertuah wibawa kekuasaan dan kerejekian saja, tetapi keris-keris umum yang tuahnya untuk kesaktian, kewibawaan, kesepuhan dan keris-keris keningratan juga dapat memberikan tuah junjung derajat dan menderaskan rejeki, tetapi masing-masing keris itu sifat dasar tuah dan auranya berbeda. Sesuai filosofi dasar pembuatan keris jawa, tujuan sebuah keris dibuat adalah untuk menjadi pendamping manusia pemiliknya dan membantu kehidupannya dalam bidang : - Kesaktian / Ksatriaan - Wibawa Kekuasaan - Kerejekian - Kesepuhan Walaupun masing-masing keris memiliki kekhususan sendiri-sendiri dan sifat karakter sendiri-sendiri, tetapi secara umum sisi kegaibannya akan mengikuti kehidupan manusia pemiliknya, terutama jika sudah ada penyatuan kebatinan antara manusia si pemilik keris dengan kerisnya.

Jadi, jika sudah ada penyatuan kebatinan antara manusia si pemilik keris dengan kerisnya, maka apapun jenis kerisnya, apapun tuahnya, secara umum sisi kegaibannya akan mengikuti kehidupan manusia pemiliknya. Masing-masing keris memiliki sifat karakter sendiri-sendiri yang sudah disesuaikan dengan orang pertama pemiliknya dulu, sehingga orang jaman sekarang yang ingin memiliki keris harus memilih keris-keris yang cocok untuk dirinya dan ia sendiri harus menyelaraskan dirinya dengan kerisnya, terutama adalah kedekatan kebatinan si manusia pemilik keris dengan kerisnya, sehingga keris-kerisnya itu akan aktif memberikan tuahnya kepadanya.

Jika sudah memberikan tuahnya, semua keris, apapun jenis kerisnya dan tuahnya, terkandung di dalamnya tuah untuk kesaktian / ksatriaan, wibawa kekuasaan, kerejekian dan kesepuhan. Artinya, jika dihubungkan dengan pengertian di atas, yaitu tuah junjung derajat, maka apapun jenis kerisnya dan tuahnya, semua keris mengandung tuah untuk menaikkan derajat pemiliknya hingga dapat mencapai derajat yang tinggi dan mencapai kemuliaan, baik sang pemilik keris bergerak dalam bidang kesaktian, wibawa kekuasaan, kerejekian / ekonomi, maupun yang bergerak di bidang kesepuhan.

Jika si manusia pemiliknya sekarang bergerak dalam bidang kesaktian / ksatriaan, keris-keris itu akan mengilhami / menuntun pada pembelajaran untuk meningkatkan kesaktian, sehingga jika sudah ada penyatuan kebatinan antara si manusia dengan kerisnya, maka kerisnya akan mendukungnya mencapai kesaktian yang tinggi dan kejayaan, berwibawa, berkuasa dan dihormati, yang menjadikan derajatnya melebihi orang lain yang tanpa keris. Jika si manusia pemilik keris menjadi seorang pejabat di pemerintahan / swasta atau menjadi perwira ketentaraan atau kepolisian, semua keris akan berfungsi sebagai keris yang menunjang wibawa kekuasaan, membuat seseorang dihormati oleh orang lain, baik yang sederajat, atasannya, maupun bawahannya.

Unsur tuah kewibawaan akan membuat seseorang dihormati dan dianggap pantas memegang jabatan tertentu, sehingga jika sudah ada penyatuan kebatinan antara si manusia dengan kerisnya, maka kerisnya akan mendukungnya mencapai kepangkatan dan kekuasaan yang tinggi, yang menjadikan derajatnya melebihi orang lain yang tanpa keris. Sekalipun seseorang belum menjadi seorang pejabat, hanya menjadi karyawan / pegawai / staf biasa saja, jika sudah ada penyatuan kebatinan antara si manusia dengan kerisnya, maka kerisnya itu akan mendukungnya mencapai derajat yang lebih tinggi dan dihormati, melebihi orang lain yang tanpa keris.

Jika si manusia pemiliknya sekarang bergerak di bidang usaha ekonomi, atau pun sebagai manusia biasa saja yang hidup untuk mencari rejeki, semua keris akan berfungsi sebagai keris yang menunjang kerejekian. Sifat dasar pengasihan dan kewibawaan akan membuat seseorang dikasihi sekaligus dihormati oleh orang lain, baik yang derajatnya sama, lebih tinggi ataupun yang lebih rendah daripada dirinya, dan juga membantu dalam hubungan sosial. Jika sudah ada penyatuan kebatinan antara si manusia dengan kerisnya, maka kerisnya akan membantu membuka jalan pikiran pemiliknya dan memberikan ide / ilham pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaannya dan yang berhubungan dengan pengembangan usaha, memberikan aura yang baik dalam perdagangan, pertanian dan perikanan, dan menjadikannya dipercaya untuk menangani banyak transaksi dan kerjasama usaha, dipercaya untuk menangani banyak urusan atau dipercaya untuk menangani banyak transaksi dan hubungan bisnis.

Kerisnya akan membantunya mencapai derajat yang lebih tinggi dan dihormati, melebihi orang lain yang tanpa keris. Jika si manusia bergerak di bidang kesepuhan, semua keris akan berfungsi sebagai keris yang menunjang kesepuhan. Jika sudah ada penyatuan kebatinan antara si manusia dengan kerisnya, maka kerisnya akan memberikan pengaruh berupa ketenangan hati, pikiran dan batin, membuka pikiran si pemilik dalam pemecahan masalah, membantu memberikan ide-ide dan ilham (atau wangsit), kesehatan dan ketentraman keluarga dan melancarkan segala urusannya yang berhubungan dengan hubungan sosial di masyarakat. Sisi gaib keris itu juga akan membantu dan mendampingi pemiliknya dalam menekuni keilmuan kesepuhan (kebatinan) dan kerohanian dan mendampinginya menjalani dimensi keilmuan yang lebih tinggi. Kerisnya juga akan memberikan aura perbawa dan wibawa seorang tua pengayom.

Kerisnya akan mendukungnya mencapai derajat yang lebih tinggi dan dihormati sebagai seorang sepuh, melebihi orang lain yang tanpa keris. Tetapi masing-masing keris memiliki sifat karakter sendiri-sendiri, yang sudah disesuaikan dengan orang pertama pemiliknya dulu, sehingga dalam memberikan tuahnya sekarang seperti diuraikan di atas masing-masing keris akan memberikan sifat tuah dan aura sendiri-sendiri. Tuah junjung derajat yang berasal dari keris-keris bertuah kesaktian dan wibawa kekuasaan mengandung sifat dasar kewibawaan yang membuat seseorang dihormati oleh orang lain, baik yang sederajat, atasannya, maupun bawahannya. Unsur tuah kewibawaan akan membuat seseorang dihormati dan dianggap pantas memegang jabatan tertentu. Yang umum dirasakan oleh orang-orang pemiliknya adalah keris-keris tersebut dapat mengangkat derajat dan kepangkatan pemiliknya, menaikkan wibawanya, dan mengamankan posisinya dari persaingan.

Tuah junjung derajat yang berasal dari keris-keris bertuah kerejekian dan kesepuhan mengandung sifat dasar pengasihan yang membuat seseorang dikasihi oleh orang lain, baik yang sederajat, atasannya, maupun bawahannya, dan juga membantunya dalam hubungan sosial. Keris-keris itu juga akan membantu membuka jalan pikiran pemiliknya dan memberikan ide / ilham, sehingga manusia pemiliknya akan mendapatkan ide-ide pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaannya dan akan dipercaya untuk menangani banyak urusan atau dipercaya untuk memegang jabatan tertentu. Yang umum dirasakan oleh orang-orang pemiliknya adalah keris-keris tersebut dapat menaikkan kerejekian dan kekayaan / kemuliaan yang berasal dari naiknya kepangkatan atau karena kedekatannya dengan atasan.

Koleksi keris-keris keramat Kunjungi Disini