Tahap peleksanaan bersih desa di awali dengan laku mistik oleh
masyarakat desa yang di anggap sesepuh atau bisa juga orang yang
dituakan di disa tersebut.terutama yang menganut penghayatan
kepercayaan.sedangkan warga yang lain melakukan tahap-tahap secara umum
tanpak menjalankan ritual mistik.bagi penghayat kepercayaan tiga hari
sebelum di mulai bersih desa tersebut melakukan laku mistik berupa tapa
mutih/puasa mutih.dengan cara ini di harapkan ikut membantu kesempurnaan
pembersihan desa dari hal-hal yang mengganggu.
Tapa tersebut
menurut penganut kepercayaan di sebut Ngelakoni.tentu saja sebagian
besar penghayat kepercayaan yang telah berusia dewasa yang melakukan
laku tersebut.waktu peleksanaan yang biasanya di pilih bulan sapar,pada
hari selasa pon-malam rebo wage,tentu saja hari tersebut di pilih ada
maksud sosial budaya yang tersembunyi.
Penghayat budaya
sebelumnya mbatalke(mengahiri tapa mutih) lalu membuat sesaji untuk para
leluhur.sesaji yang disiapkan pada tempat kusus,biasanya pada gentong
tangah.sesaji tersebut berupa nasi golong 2 buah,ambeng 2 buah,lauk pauk
seadanya,air teh 2 buah,jenang abang putih,dan daun dadap dimasukan
dalam wadah berisi kunir dan air putih.juga disediakan dupa untuk
membakar menyan dan sentir.
kemenyan yang akan dibakar di
beri mantra oleh sesepuh desa tersebut.biasanya sesudah bersih desa
malamya melakukan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk,meskipun
wayang kulit ini bernilai hiburan,tatapi lakon yang ditontonkan memuat
wejangan yang mengarah penghormatan pada leluhur desa.biasanya lakon
yang dimainkan berganti-ganti,seperti:bratayuda,Wahyu Makutarama,Wahyu
purba sejati,Wahyu gada inten,dlsb.